PENGARUH
PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA
MATA KULIAH TEKNIK KOROSI
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar matakuliah ini, metode
yang digunakan adalah metode konvensional.
Kondisi pembelajaran yang dilaksanakan selama ini dirasakan kurang
efektif dimana dosen lebih aktif dalam menjelaskan, sedangkan mahasiswa lebih
banyak mendengarkan (pasif), kecenderungan rata-rata nilai mahasiswa: A (6 %), B
(17,5 %), C (40,5 %), D (22,5 %), dan E (10,5 %) pada setiap akhir semester. Dari
hasil ini 33 % perolehan hasil belajar mahasiswa untuk matakuliah Teknik Korosi
adalah rendah.
Dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa jurusan Teknik
Mesin S1 sesuai dengan tujuan pembelajaran, dirasa perlu untuk mengupayakan
strategi pembelajaran yang efektif dan
efisien. Finch dan Crunkilton (1979) mengemukakan ada tiga unsur yang sering
ditemukan dalam pengajaran kompetensi, yaitu : individualisasi, teknologi
pengajaran, dan sistematisasi.
Ketiga kompetensi harus dilakukan dengan mengefektifkan strategi
pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang dirasakan dapat
meningkatkan hasil belajar teknik korosi adalah dengan menggunakan bahan ajar
dalam bentuk modul. Hal ini sesuai dengan pendapat Finch dan Crunkilton (1979)
bahwa keunikan pengajaran dengan menggunakan modul berdasarkan kompetensi
terletak pada asumsi yang mendasarinya, yaitu: 1) kompetensi, 2) kriteria, 3)
penilaian kompetensi, 4) kemajuan siswa, dan 5) maksud (intent)
pengajaran.
Pengajaran Modul adalah suatu cara
penyampaian bahan perkuliahan terhadap mahasiswa dengan menggunakan modul.
Pengertian modul menurut Nasution (1988) “Modul adalah suatu unit yang lengkap
yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang
disusun untuk membantu mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus
dan jelas”.
Sistem pengajaran konvensional terdiri dari pemberian penjelasan
(ceramah) kepada siswa dan diiringi latihan. Masih seringnya dosen
mempergunakan metode ceramah dalam mengajar disebabkan desakan kurikulum,
seperti yang dikatakan Semiawan dkk (1996) karena terdesak waktu untuk mengejar
pencapaian kurikulum, maka dosen akan memilih jalan yang termudah, yaitu
menginformasikan fakta dan konsep melalui metode ceramah.
Sehubungan dengan hal itu, Davies (1991) mengemukakan banyak dosen
yang cenderung untuk mengajar secara berlebihan. Pengajaran konvensional lebih
menitik beratkan pada persamaan daripada perbedaan mahasiswa. Vembrianto (1988)
menjelaskan bahwa perbedaan perseorangan di antara siswa-siswa pada pengajaran
yang bersifat konvensional dianggap tidak penting, sehingga dapat diabaikan.
Kendatipun penelitian yang menunjukkan keunggulan metode ceramah
dibandingkan dengan metode-metode lainnya belum dapat dibuktikan, namun metode
ini sampai sekarang tetap digunakan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengajaran dengan
menggunakan metode konvensional, urutannya adalah sebagai berikut: 1) persiapan
oleh guru; 2)
penjelasan (ceramah); 3) pemberian latihan; dan 4) evaluasi atau umpan balik.
Winkel (1987) menyatakan bahwa minat sebagai motif yang menunjukkan
arah perhatian individu dengan objek yang menarik dan menyenangkan. Apabila
individu memperhatikan suatu objek yang menarik dan menyenangkan, maka ia
cenderung akan berusaha untuk lebih aktif dengan objek tersebut.
Menurut Walgito (1981) minat
merupakan suatu keadaan, dimana seseorang
mempunyai perhatian terhadap objek yang
disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun pembuktian lebih
lanjut serta kecenderungan
untuk berhubungan lebih aktif dengan objek.
Minat belajar merupakan salah satu faktor internal dari mahasiswa, oleh
karena itu akan mempengaruhi hasil belajar.
Berdasarkan pengertian di atas,
minat belajar mahasiswa adalah unsur perhatian, kemauan dan rasa keingintahuan mahasiswa. Dengan demikian
kemauan mahasiswa yang semakin besar akan berpengaruh positif terhadap hasil belajarnya.
Apabila ditinjau dari karakteristik, mahasiswa yang memiliki
ketekunan, keinginan, dan rasa senang yang tinggi terhadap materi pelajaran,
maka pembelajaran modul diduga akan lebih tepat dan membantu pemahaman
mahasiswa terhadap konsep-konsep yang dipelajari. Hal ini dapat dipahami karena
dengan pembelajaran modul mahasiswa dengan minat belajar tinggi diduga akan
mampu belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan caranya sendiri.
Sedangkan dengan pembelajaran konvensional mahasiswa dengan minat belajar
tinggi diduga tidak dapat mengembangkan kecepatan belajarnya disebabkan terlalu
banyaknya interaksi sesama mahasiswa. Diduga
hasil belajar mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi apabila proses
pembelajarannya menggunakan modul akan memperoleh hasil belajar yang lebih
tinggi daripada dengan pembelajaran konvensional.
Karakteristik mahasiswa yang berminat rendah antara lain kurang
bekerja keras dan tidak memiliki rasa senang terhadap materi kuliah. Dengan
diterapkannya pembelajaran konvensional kondisi mahasiswa tersebut diharapkan
akan mengalami perbaikan dengan adanya sikap disiplin yang ditanamkan oleh
dosen kepada mahasiswa. Sedangkan mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah
jika diterapkan dengan pembelajaran modul, diduga kegiatan belajar mahasiswa
tidak mengalami perubahan. Mahasiswa yang pada mulanya tidak tertarik dan
kurang kerja keras tidak terbantu dengan pembelajaran modul. Dengan demikian
dapat diduga hasil belajar Teknik Korosi dari mahasiswa yang memiliki minat
belajar rendah jika diterapkan dengan pembelajaran konvensional akan lebih
tinggi daripada yang diterapkan dengan pembelajaran modul.
Berdasarkan tinjauan pustaka yang
telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan hasil belajar Teknik Korosi dari mahasiswa yang
diajar dengan pendekatan pembelajaran modul dan pendekatan pembelajaran
konvensional; (2) terdapat perbedaan hasil belajar Teknik Korosi dari
mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi dan minat belajar rendah; (3) terdapat interaksi antara
pendekatan pembelajaran dengan minat belajar terhadap hasil belajar Teknik
Korosi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil
belajar Teknik Korosi dari mahasiswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran
modul dan pendekatan pembelajaran konvensional. (2) Perbedaan hasil belajar
Teknik Korosi dari mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi dan minat
belajar rendah. (3) Interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan minat
belajar terhadap hasil belajar Teknik Korosi.
The best casinos in Atlanta in 2021 - DRMCD
BalasHapusWhat is 김포 출장안마 the closest 평택 출장마사지 casino 안동 출장샵 in Atlanta? The 창원 출장샵 only thing that stands out most about this 군포 출장마사지 casino is the fact that it's a casino with good odds. With a